Posted In: Alam, Sulawesi
Taman Wisata alam Bantimurung merupakan salah satu obyek wisata
andalan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, memiliki banyak obyek wisata
alam yang mengagumkan para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Dari pusat kota Maros, Bantimurung sudah dapat dijangkau dengan waktu
lebih kurang 20 menit dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum atau
sekitar 11 kilo meter dari pusat kota Maros, sedangkan kalau dari
jantung kota Makasar kurang lebih berjarak 27 kilo meter.
Bantimurung memiliki kekayaan alam yang berlimpah dari indahnya
petakan-petakan sawah yang indah dipandang, tebing-tebing curam yang
terjal, hijaunya pegunungan yang elok, kupu-kupu yang beraneka ragam
hingga air terjun dan goa-goa yang merupakan daya tarik utama pesona
keindahan alam bantimurung. Masyarakat Bantimurung sendiri rata-rata
bersuku Bugis, susunan rumah yang kita lihat sepanjang perjalanan menuju
tempat wisata sangatlah bernuansa Bugis dengan tonggak rumah yang
tinggi dan masyarakatnya yang dikenal ramah.
Ketika memasuki kawasan Bantimurung, dari kejauhan wisatawan disambut
dengan tulisan yang menempel di dinding bukit kars. Kemudian setibanya
di gerbang taman rekreasi ini, sepasang gapura selamat datang berhias
kupu-kupu raksasa di atasnya menyambut dengan ramah, setelah itu diikuti
patung kera yang juga berukuran jumbo. Ini menandakan Bantimurung
merupakan habitat asli kupu-kupu dan kera.
Taman Wisata Alam Bantimurung secara umum bergelombang sampai
berbukit-bukit. Batuan kapur membentuk bebukitan terjal di kanan kiri
sungai. Daerah datar terletak di bagian selatan, tempat terdapatnya air
terjun dan kolam. Daerah datar lainnya yang mempunyai panorama cukup
menarik terletak di bagian utara taman wisata alam, dapat ditempuh
melalui jalan setapak dari air terjun. Vegetasi yang terdapat di Taman
Wisata Alam Bantimurung adalah tipe hutan hujan pegunungan yang
didominasi oleh famili Liniaceae, antara lain; jambu hujan (Eugenia sp), jabon (Anthocepalus cadamba), pala-pala (Mangifera sp), enau (Arenga pinnata), centana (Pterocarpus indicus) dan lain-lain.
Kawasan Air Terjun
Air
terjun jatuh perlahan melalui batu cadas dari ketinggian 15 meter dan
lebar 20 meter menyajikan nuansa alam yang khas. Selain pemandangan alam
yang indah, air terjun ini juga dimanfaatkan oleh pengunjung untuk
kegiatan mandi atau sekadar untuk merasakan percikan sejuk air
pegunungan.
Di sekitar air terjun, terdapat cekungan-cekungan sungai yang biasa
dimanfaatkan pengunjung untuk berenang. Di sebelah kiri air terjun
terdapat jalan wisata dan tempat duduk permanen yang membatasi jalan
dengan sungai, terusan dari air terjun. Biasanya pengunjung yang datang
sekadar mengabadikan gambar panorama air terjun. Di sebelah kanan air
terjun, terdapat areal yang cukup landai untuk berkumpul bersama
keluarga dengan menggelar tikar sambil menikmati pemandangan. Pengunjung
juga bisa duduk di bawah pepohonan rindang atau mandi di air terjun.
Kawasan Goa
Selain
menikmati pesona air terjun Bantimurung, terdapat objek wisata lain di
sekitar kawasan ini yakni goa mimpi dan goa batu. Goa Mimpi merupakan
salah satu tempat yang digemari. Di dalam goa terdapat stalaktit (relief
batu yang terbentuk dari tetesan air dan menggantung di atas
langit-langit goa) indah dengan kumpulan kristal. Bening dan mampu
memantulkan cahaya. Di sekelilingnya diterangi lampu sehingga
memperindah suasana dalam goa. Inilah yang membuatnya disebut goa mimpi
karena ketika berada di dalamnya, kita seakan-akan berada di alam mimpi.
Untuk menuju Goa Batu dibutuhkan stamina yang prima meskipun
pengelola sudah membuatkan anak tangga setinggi 10 meter. Perjalanannya
cukup jauh dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 20
menit. Namun setelah tiba, segala kelelahan segera terbayar dengan
pemandangan indah serta air terjun kecil yang begitu asri. Belum lagi
keindahan di dalam goa dengan stalaktit dan stalagmite sepanjang lorong
30 meter.
Kingdom Of Butterfly
Pada
1856 – 1857, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di
Indonesia untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu, termasuk kupu-kupu
Bantimurung. Menurut Wallace, Bantimurung merupakan The Kingdom of Butterfly
karena ditemukan beragam spesies kupu-kupu langka yang jarang terdapat
di daerah lain. Berbagai jenis kupu-kupu yang terdapat di kawasan
tersebut antara lain dari family Saturnidae, Nocturnidae, Spingidae dan Nyphalidae.
Jenis kupu-kupu tersebut menurut para ahli hanya terdapat di Taman
Wisata Alam Bantimurung. Menurut Matimu (1977) dan Achmad (1998) dalam
Buku Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (2006),
terdapat 103 jenis kupu-kupu yang ditemukan di sana, dan sebaran
kupu-kupu jenis komersil seperti Troides haliptron dan Papilio blumei adalah dua jenis endemik yang mempunyai sebaran sangat sempit, yaitu hanya pada habitat berhutan di pinggiran sungai.
Untuk menjaga kupu-kupu dari kepunahan, pemerintah setempat membuat
penangkaran di lokasi ini, dan tentunya menjadi daya tarik bagi
wisatawan yang berkunjung. Selain penangkaran, ada juga museum kupu-kupu
sebagai informasi dan pusat data kupu-kupu yang hidup di alam
Bantimurung. Sebelum pulang jangan lupa untuk membeli oleh-oleh
kupu-kupu indah Bantimurung yang sudah diawetkan dalam bingkai kaca
dengan jumlah variatif. Oleh-oleh ini bisa dipajang di dinding rumah
sebagai kenangan dan tanda bahwa anda sudah mengunjungi “Kerajaan
Kupu-Kupu” di Bantimurung. Jadi dijamin anda tidak akan murung lagi jika
berkunjung ke wisata alam Bantimurung ini. (berbagai sumber)
Archive
Followers
Mengenai Saya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
- Iklan (1)
- Info (8)
- Kuliah Sistem Operasi (3)
- Pengalaman Pribadi (1)
- SMART Education (2)
- Wisata (4)
0 komentar:
Posting Komentar